BA
SELAMAT DATANG DI WEBSITE DESA NONGAN INFORMASI LEBIH LANJUT, SILAHKAN HUBUNGI KAMI DI LINE KONTAK

KARTU KELUARGA DAN KTP

0 komentar

Kartu Keluarga (KK) dan KTP

Prosedur Pengurusan Dokumen kependudukan
            Untuk pelayanan dokumen pencatatan sipil waktu yang tercantum dalam perbup No. 1 tahun 2013 tentang standar Operasional Pelayanan Adminuistrasi kependudukan dan pencatatan sipil selama 14 hari kalender, tetapi dalam pelaksanaannya 7 hari kalender.
1.     PERSYARATAN PERUBAHAN BIODATA PENDUDUK SECARA UMUM
  1. Surat Pengantar Desa / Kelurahan, di stempel Petugas Regristrasi diketahui Camat;
  2. Kartu Keluarga (KK) Asli;
  3. Fotocopy KTP Pemohon;
  4. Fotocopy Surat Nikah/surat cerai sesuai status;
  5. Fotocopy Akta/Kelahiran/Surat Kelahiran (F-2.01);
  6. Fotocopy Ijazah terakhir (Untuk D1 ke atas_SMA);
  7. Fotocopy Surat Kematian (F-2.29)
  8. Formulir Perubahan data (F-1.06);
  9. Formulir isian KK (F-1.01)
  10. Fotocopy SK/Karpeg (bagi PNS/Pensiunan);
  11. Formulir Surat Pernyataan Pengaktifan Data (Bila Tidak Aktif)
  12. Surat pernyataan tidak pernah membuat data kependudukan didaerah manapun.
2.      PERSYARATAN PERPANJANGAN KARTU KELUARGA
  1. Surat Pengantar Desa/Kelurahan di stampel Petugas Regristrasi, diketahui Camat;
  2. Kartu Keluarga Lama Asli;
  3. Fotocopy Akta Lahir;
  4. Fc. Surat Nikah/Akta Kawin ( Bagi Ynag Sudah Menikah);
  5. Fc. Surat Cerai ( Bagi Yang Cerai Hidup );
  6. Formulir F.1-01;
3.      PENERBITAN KARTU KELUARGA RUSAK/HILANG
  1. Surat pengantar Desa/Kelurahan di stampel Petugas Regristrasi, diketahui Camat;
  2. KK asli yang rusak;
  3. Surat Kehilangan dari Desa/Kelurahan ( Bila KK Hilang );
  4. Fc. Surat Nikah/Akta kawin ( Bagi Yang Sudah Menikah);
  5. Fc. Surat Cerai ( Bagi Yang Cerai Hidup );
  6. Fc. Akta Lahir, Formulir F-2.01;
  7. Fc. Ijazah Terakhir;Formulir F.1-01;
4.   PERUBAHAN STATUS PERKAWINAN/PERCERAIAN
  1. Surat Pengantar dari Desa, di Verifikasi Petugas Registrasi dan diketahui Camat;
  2. Kartu Keluarga asli + Fc
  3. Fc akta kelahiran/Surat Keterangan Kelahiran ( F2.01 )
  4. Formulir F.1-05 (Surat Pernyataan Perubahan Data )
  5. Formulir F.1-06 ( Formulir Perubahan Data Penduduk )Formulir F.1-01 ( Formulir Biodata Penduduk WNI )Fc Buku Nikah/Akta Perceraian
5.      PERUBAHAN STATUS PERKAWINAN PADA PENDIDIKAN
  1. Surat Pengantar dari desa, di verifikasi Petugas registrasi dan diketahui Camat
  2. KK asli+Fc
  3. Fc Akta Kelahiran/Surat Keterangan Kelahiran (F2.01 )
  4. Fc Ijazah TerahirFormulir F.1-05 ( Surat Pernyataan Perubahan Data )Formulir F.1-06 ( Formulir Perubahan Data Penduduk )Formulir F.1-01 ( Formulir Biodata WNI )
6.      PERUBAHAN BIOADATA PERUBAHAN PEKERJAAN
  1. Surat Pengantar dari Desa, di Verifikasi Petugas registrasi dan di ketahui Camat
  2. KK asli+FC
  3. Fc Akta kelahiran/Surat Keterangan Kelahiran ( F2.01 )Formulir F.1-05 ( Surat Pernyataan Perubahan Data )Formulir F.1-06 ( Formulir Perubahan Data Penduduk )Formulir F.1-01 ( Formulir Biodata WNI )SK Pengangkatan/Surat Perintah dan lainnya
7.      PERUBAHAN JENIS KELAMIN
  1. Surat Pengantar dari Desa, di Verifikasi Petugas registrasi dan di ketahui Camat
  2. KK asli+Fc
  3. Fc Buku Nikah/Akta PerceraianFc Akta Kelahiran/Surat Keterangan Kelahiran (F2.01 )Formulir F.1-05 ( Surat Pernyataan Perubahan Data )Formulir F.1-06 ( Formulir Perubahan Data Penduduk )Formulir F.1-01 ( Formulir Boidata WNI )Penetapan Pengadilan/Pengadilan Agama
8.      PERUBAHAN BIOADATA ( PERUBAHAN, PENAMBAHAN/PENGURANGAN NAMA)
  1. Surat Pengantar dari Desa, di Verifikasi Petugas registrasi dan di ketahui Camat
  2. KK asli+Fc
  3. Fc Buku Nikah/Akta Perceraian
  4. Fc Akta Kelahiran/Surat Keterangan Kelahiran (F2.01)
  5. Fc Ijazah ( semua ijazah yang di miliki )
  6. Formulir F.1-05 ( Surat Pernyataan Perubahan Data )
  7. Formulir F.1-06 ( Formulir Perubahan Data Penduduk )
  8. Formulir F.1-01 ( Formulir Biodata penduduk WNI )
  9. Penetapan Pengadilan/Pengadilan Agama

9.      PERUBAHAN DATA PADA TANGGAL, BULAN DAN TAHUN KELAHIRAN
  1. Surat Pengantar dari desa, di verifikasi Petugas registrasidan diketahui Camat.
  2. KK asli +Fc.
  3. Fc Buku Nikah/Akta Perceraian
  4. Fc Akta Kelahiran/Surat Keterangan Kelahiran (F2.01)
  5. Fc Ijazah ( semua ijazah yang di miliki )
  6. Formulir F.1-05 ( Surat Pernyataan Perubahan Data )
  7. Formulir F.1-06 ( Formulir Perubahan Data Penduduk )
  8. Formulir F.1-01 ( Formulir Biodata penduduk WNI )
  9. Penetapan Pengadilan/Pengadilan Agama
10.  PENAMBAHAN ANGGOTA KARTU KELUARGA ( KK )
  1. Surat Pengantar dari desa, di verifikasi Petugas registrasidan diketahui Camat.
  2. Fc. Akta Lahir
  3. Fc, Surat Nikah/Akta Kawin ( Bagi Yang Sudah menikah)
  4. Ec. Surat Cerai ( Bagi Yang Cerai Hidup)
  5. Fc. Ijazah Terakhir
  6. Pernyataan Pengaktifan Data ( Bila Data Tidak Aktif )
  7. Pernyataan tidak pernah membuat data kepindahan di daerah manapun.
  8. Fc. Formulir F.2-01 ( penambahan anggota karena kelahiran )
  9. Formulir F.1-01 ( Formulir Biodata Penduduk WNI )
  10. KK Asli
11.  PENAMBAHAN ANGGITA KARTU KELUARGA (KK)
  1. Surat pengantar dari desa, di verifikasi petugas regristrasi diketahui camat.
  2. Fc. Akta Lahir
  3. Fc, Surat Nikah/Akta Kawin ( Bagi Yang Sudah menikah)
  4. Ec. Surat Cerai ( Bagi Yang Cerai Hidup)
  5. Fc. Ijazah Terakhir
  6. Formulir F.2-29 ( Bila Anggota Ada Yang meninggal )
  7. Formulir F.1-01 ( Formulir Biodata Penduduk WNI )
  8. KK Asli

Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP EL)
            Untuk pelayanan dokumen pencatatan sipil waktu yang tercantum dalam perbup No. 1 Tahun 2012 tentang Standar Operasional Pelayanan Administrasi Kependudukan dan pencatatan Sipil selama 14 hari kalender, tetapi dalam pelaksanaannya 7 hari kalender.
1.      PERMOHONAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK
  1. Surat pengantar dari desa, di verifikasi petugas regristrasi diketahui camat.
  2. Fc. KK yang masih berlaku
  3. Formulir F.1-21
  4. KTP Non Elektronik
  5. Surat pernyataan belum pernah cetak/menerima KTP Elektronik yang diketahui petugas registrasi, bermaterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah )
  6. Berkas dimasukan stopmap kuning
2.      PENGGATIAN KARTU TANDA PENDUDUK KARENA HILANG / RUSAK
  1. Surat pengantar dari desa, di verifikasi petugas regristrasi diketahui camat.
  2. Fc. KK
  3. Surat kehilangan dari Polisi ( jika KTP Hilang )
  4. KTP Asli ( jika KTP Rusak )
  5. Formulir F.1-21

Read More »

SEKILAS TENTANG NGUSABA DI NONGAN

0 komentar

C:\Users\SONY\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_0931.jpg
C:\Users\SONY\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_0929.jpg





Sekretariat :
Wantilan Desa Pakraman Nongan, Jl. Raya Besakih, Desa Nongan,
Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali - 80863
Telp. 081337161414 – 081903161414 – 085338254105

Awig-awig Desa Pakraman Nongan menyuratkan, setiap tahun tepatnya pada pinanggal kaping 3 sasih Jiesta dilaksanakan aci Ngusaba Dalem. Keesokan harinya pada pinanggal 4 s.d. 6 sasih Jiesta dilanjutkan Ida Betara Dalem Memasar selama 3 hari di Pasar Nongan / Pura Pesamuhan Agung. Pada tahun 2017 pelaksanaan aci Ngusaba Dalem ini jatuh pada tanggal 28 April 2017 dan dilanjutkan Ida Betara Dalem Memasar pada tanggal 29 April 2017 s.d. 1 Mei 2017.

Aci Ngusaba Dalem dan Ida Betara Dalem Memasar ini telah dilaksanakan secara turun temurun di Desa Pakraman Nongan. Pada mulanya melibatkan 3 empon Dalem yaitu Pura Dalem Segah, Pura Dalem Kupa dan Pura Dalem Nongan. Selepas tahun 1997, pasca pemekaran Desa Pakraman Segah, aci ini hanya diikuti 2 empon Dalem yaitu Pura Dalem Kupa dan Pura Dalem Nongan.

Dalam perkembangan selanjutnya, pada pelaksanaan Ngusaba tahun 2013 Prajuru Desa Pakraman Nongan berhasil menyusun dan melaksanakan pemasupatian Awig-awig  Desa Pakraman Nongan. Pada saat itu juga dilaksanakan pemelaspasan dan peresmian Pura Pesamuhan Agung dan Pura Pengerubungan (Melanting).

Pura Pesamuhan Agung ini dibangun atas dasar aspirasi Krama Desa Pakraman Nongan terhadap eksistensi dan keberadaan Pura Puseh dan Bale Agung. Pura yang sebelumnya merupakan tempat Ida Betara Dalem Memasar ini dikembangkan / ditambah ririg linggihnya dengan gedong dan meru tumpang 3 sebagai manifestasi linggih Ida Betara Brahma dan Ida Betara Wisnu / Pura Puseh dan Bale Agung. Begitu juga dengan Pura Pengerubungan (Melanting) sebagai linggih Ida Betara Sri Rambut Sedana.

Ida Betara di Pura Pesamuhan Agung dan Pengerubungan (Melanting) katur pengaci-aci / pujawali pada pinanggal kaping 5 s.d. 6 sasih Jiesta (bertepatan dengan ngaturang bhakti penyuung aci Ngusaba dan Ida Betara Dalem Memasar). Mungkin karena melibatkan semua Kahyangan Desa, kini aci itu pun lebih populer disebut Ngusaba Desa.

Aci Ngusaba Desa (Dalem) ini adalah salah satu bentuk upacara yadnya yang diyakini menjadi simpul perekat krama di Desa Pakraman Nongan sekaligus  sebagai media sakral untuk menanamkan nilai-nilai hidup dan kehidupan mulia; beryadnya kepada Tuhan, alam dan sesama manusia.

Lontar Dewa Tattwa dan Lontar Usana Dewa menyebutkan bahwa Ngusaba bertujuan untuk mengajak krama desa ngemagehang bayun bhumi atau negtegang bayun tanah / pertiwi. Dalam hal ini Ngusabha Desa esensinya membangun kebersamaan untuk memuja ibu pertiwi membangun spiritualitas dengan ditindak lanjuti memelihara kesuburan tanah. Tujuan utama pelaksanaan Ngusaba Desa adalah untuk kesuburan pertanian, tegaknya pemerintahan, damainya dunia dan tegaknya hati nurani dalam memelihara kebenaran serta menghindari prilaku penuh dosa.

Pada hal-hal mengkhusus, Ngusaba Desa dilaksanakan bilamana terjadi hal-hal seperti gumi kemalan, banyak manusia melakukan dosa, penyakit merajalela, pemerintahan kacau balau, banyak orang bunuh diri, desa-desa mengalami kekacauan seperti perpecahan (rug rikanang desa), dll. 




RUNTUTAN ACI NGUSABA TAHUN 2017


  1. Saniscara Paing Langkir (22 April 2017)
Ngerata : negtegang kayun, nyuciang sajeroning tri hita karana jagi ngawangun pengusabaan (kaenter olih Keliang Dalem lan Banjar soang-soang)

  1. Anggara Kliwon Medangsia (25 April 2017)
Mecaru ring Ulun Setra : nyuciang, mersihang wawidangan lan nyomiang Butha Kala ring wewidangan soang-soang Empon Dalem mangde pengusabaan prasida memargi antar tur labda karya
  1. Pura Dalem Nongan ngawit galah Pkl. 08.00 Wita /  Br, Pengarep : Br. Sekar / Sulinggih : Ida Pedanda Istri Ratna Kanya
  2. Pura Dalem Kupa ngawit galah Pkl. 10.00 Wita / Br. Pengarep : Br. Manggaan / Sulinggih : Ida Pedanda Istri Ratna Kanya
  3. Ida Betara Dalem Nongan katur piodalan ring rahina puniki lan nyejer ngantos pengusabaan (28 April 2017) / Br. Pengarep : Br. Saren Kelod

  1. Wrespati Paing Medangsia (27 April 2017)
Nyayagaang Pengusabaan :
  1. Mlaspas Pewaregan lan ngadegang / ngajum Ida Betara ring Pura Pesamuhan Agung lan Pura Melanting ngawit galah Pkl. 10.00 Wita / Pengarep : Nayaka (Panitia) / Pemuput : Jro Mangku Kahyangan Desa
  2. Ngadegang / ngajum Ida Betara Dalem Kupa ngawit galah Pkl. 18.00 Wita
  3. Krama Desa Pakraman Nongan ngawit mamenjor ring karang soang-soang (Penjor Galungan-Kuningan kagentosin sampian lan pala gantung pala bungkah nyane)
  4. Banjar Pengarep : Br. Pande (Empon Pura Dalem Kupa), Br. Saren Kelod (Empon Pura Dalem Nongan)
   

  1. Sukra Pon Medangsia (28 April 2017)
Ngusabha Dalem :
  1. Melasti / mekiis : Ida Betara ring Kahyangan Desa (Pura Dalem Kupa, Pura Dalem Nongan, Pura Prajapati, Pura Pesamuhan Agung, Pura Melanting lan Prasasti / Awig-awig) keiringang melasti / mekiis ring Pesucian Taman Sari Toya Sah. Ngawit memargi galah Pkl. 08.00 Wita
  2. Rauh saking melasti / mekiis katur pengusabaan lan nyejer ring soang-soang Kahyangan Desa. Pemuput : Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Dangin (Pura Dalem Kupa) lan Ida Pedanda Istri Ratna Kanya (Pura Dalem Nongan)

  1. Saniscara Wage Medangsia (29 April 2017)
Ida Betara Dalem Memasar :
  1. Caru ayam brumbun ring Pura Pesamuhan Agung ngawit galah Pkl. 09.00 Wita / Br. Pengarep : Br. Saren Kelod
  2. Ida Betara Dalem katuran bhakti ring soang-soang Pura Dalem ngawit galah Pkl. 10.00 Wita
  3. Ida Betara Dalem lunga memasar ring Pura Pesamuhan Agung / Pasar Nongan ngawit galah Pkl. 12.00 Wita
  4. Pemuput : Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Dangin / Pemangku pengayah : Pemangku sejebag wewidangan Desa Pakraman Nongan
  5. Bhakti lan tetanguran : Br. Saren Kelod
  6. Pakemit : Krama Br. Nongan Kaler lan Br. Ambengan
  7. Wewalen : Pasraman Adi Desa
  8. Ilen-ilen : Bondres / Prembon saking Pemkab Karangasem


  1. Redite Pon Pujut (30 April 2017)
Upakara Nyuung / Ngayarin, Pujawali ring Pura Pesamuhan Agung lan Pengerubungan (Melanting) ngawit galah Pkl. 11.00 Wita :
  1. Bhakti kekaryanin olih Br. Pengarep  / Br. Pande (prabea saking Desa / Nayaka)
  2. Tetanguran : Br. Pande
  3. Mejaya-jaya Prajuru Desa, Keliang Adat/Dinas, Kertha Desa lan Pecalang (bhakti saking Desa / Nayaka)
  4. Wewalen : Pasraman Adi Desa
  5. Ilen-ilen : Yayasan Kesenian Bali (Golek, Perak, Lolak)
  6. Pakemit : Krama Br. Bujaga lan Br. Saren Kaler

  1. Soma Umanis Pujut (1 Mei 2017)
Upakara Pengebek / Penyineb ngawit Pkl. 11.00 Wita
  1. Bhakti : Br. Saren Tengah
  2. Tetanguran : Br. Saren Kelod
  3. Pemuput : Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Dangin / Pemangku pengayah : Pemangku sejebag wewidangan Desa Pakraman Nongan
  4. Wewalen : Pasraman Adi Desa
  5. Ida Betara mewali mantuk lan katuran bhakti penyineb ring soang-soang Pura Dalem


  1. Anggara Wage Pahang (9 Mei 2017)
Nyolasin ring soang-soang Pura Dalem. Bhakti saking Banjar Pengarep (Br. Pande lan Br. Saren Kelod)

  1. Sukra Pahing Pahang (11 Mei 2017)
Nyolasin Ida Betara ring Pura Pesamuhan Agung lan Pengerubungan (Melanting). Bhakti saking Br. Saren Tengah.



TATA TERTIB MELASTI / MEKIIS / NGUSABA


Terkait dengan pelaksanaan aci Ngusaba Desa (Dalem) tahun 2017, khususnya pelaksanaan melasti / mekiis ngiringang Ida Betara Kahyangan Desa ke Pesucian Taman Sari – Toya Sah  pada Jumat, 28 April 2017 disampaikan hal-hal sebagai berikut :

  1. Seluruh krama di 13 Banjar Adat Desa Pakraman Nongan ikut ngiring lan mundut Ida Betara Kahyangan Desa mekiis / melasti serta mengikuti runtutan aci Ngusaba lainnya
  2. Ida Betara Dalem Nongan mulai memargi Pkl. 08.00 Wita dan selanjutnya bergabung di Wantilan Desa Nongan (Ida Betara Pesamuhan Agung dan Melanting), serta di pertigaan Dalem Kupa (Ida Betara Dalem Kupa) untuk selanjutnya menuju Toya Sah melewati Desa Rendang dan Batusesa
  3. Semua pemedek / pengayah / pengiring berjalan kaki. Tidak diperkenankan membawa sepeda motor atau mobil, kecuali operasional panitia / kelengkapan upakara, pelayanan kesehatan dan pengamanan
  4. Semua petugas pengayah pengamanan (Pecalang, Hansip & Dukom) dibagi habis & telah ditetapkan tugas / tanggung jawabnya di 9 titik pos pengamanan dari ujung selatan (Dalem Nongan) s.d. Pura Toya Sah. Semua petugas dilengkapi radio komunikasi (HT) dan tanda pengenal lainnya
  5. Semua petugas pengayah / panitia sepakat tidak nunas paica konsumsi (nasi bungkus). Air mineral untuk semua pengayah/pengiring/pemedek hanya disediakan di Pura Toya Sah dan di Pura Desa / Dalem masing-masing
  6. Selama aci Ngusaba Desa area upacara (Pasar Nongan) bebas dari parkir kendaraan. Tidak diperkenankan memarkir mobil dari Br. Nongan Kaler s.d. Br. Bukian.
  7. Sepeda motor diparkir di jalan menuju Br. Bucu, Kantor Perbekel, Br. Bukian, Pura Penataran, Br. Nongan Kaler.
  8. Krama yang pedek tangkil tidak menggunakan mobil. Kalaupun terpaksa hanya boleh untuk ngedrop penumpang, selanjutnya ada petugas yang akan mengantarkan sopirnya pulang pergi dengan sepeda motor ke rumah/tempat parkir yang ditentukan
  9. Sempadan jalan / karang diseputar area Wantilan Desa bebas pedagang kaki 5. Pedagang hanya diperkenankan berjualan di tempat yang sudah ditentukan. Pedagang Pasar Sengol diatur tempatnya oleh Panitia.
  10. Keliang Banjar (Adat/Dinas) diminta menginformasikan kepada krama di masing-masing Banjarnya
  11. Semua petugas pengayah diharapkan bekerjasama utk menjaga keamanan dan ketertiban pelaksanaan aci Ngusabha Desa & mekiis. Tdk terpaku pada tugasnya saja, tapi melihat kondisi di lapangan & siap setiap saat membantu petugas pengayah lainnya yg membutuhkan bantuan
  12. Peran serta aktif dari krama desa /pemedek / pengiring sangat diharapkan untuk lancarnya pelaksanaan melasti / mekiis serta aci Ngusaba Desa.



RINGKASAN AYAH-AYAH PRAJURU DESA


Terhitung sejak 1 Januari 2014 Prajuru Desa Pakraman Nongan Masa Bhakti 2014 – 2019 telah melaksanakan tugas / ayah-ayah di Desa Pakraman Nongan. Selama kurang lebih 3 tahun ngayah tersebut ada beberapa hal yang perlu diinformasikan kepada krama desa antara lain :

  1. Dana yang Dikelola
Dana yang dikelola Desa Pakraman Nongan tidak terlalu besar. Sumber tetap hanya berupa Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemprov Bali (200 juta per tahun) dan BKK Pemkab Karangasem (10 juta per tahun). Prosentase penggunaannya sudah diatur dalam juknis seperti untuk  operasional prajuru, pesraman, Aci, pembangunan fisik dll. Biaya lainnya sebagian besar berupa swadaya masyarakat (krama) antara lain berupa peturunan, bagi hasil keuntungan LPD, penggalian dana, dll. Pembangunan fisik dan piodalan / aci Ngusaba (termasuk Karya Mlaspas dan Ngenteg Linggih) di Kahyangan Desa sepenuhnya biaya swadaya masyarakat/krama.

  1. Program / Kegiatan yang Sudah Berjalan
Beberapa program kerja yang sudah dilaksanakan antara lain :
  1. Revitalisasi Pasar Desa Nongan
  2. Pengadaan Gong Kebyar / sarana sound system
  3. Pengadaan sarana / prasarana upakara dan pasar
  4. Pembangunan Pewaregan (lt. 2) dan lingkungan
  5. Perbaikan Sekretariat Bendesa / Wantilan / panggung
  6. Mingsinggihang Pemangku Kahyangan Desa
  7. Pembangunan Repeater Radio Pancar Ulang (RPU), dll.

  1. Program / Kegiatan yang Belum / Sedang Berjalan
  1. Penyusunan Pararem Penepas Awig-awig
  2. Pembangunan jalan alternatif
  3. Pengadaan sarana olah raga / lapangan
  4. Rehab / finishing Wantilan Desa
  5. Nangun Yadnya di Kahyangan Desa, dll.


Catatan :
Detail / perincian laporan pertanggung jawaban selengkapnya untuk TA 2016 akan disampaikan pada Paruman / Sangkepan Desa yang akan dilaksanakan setelah Ngusaba Desa (Dalem). Dimohon kehadiran krama desa (minimal 5 orang per banjar). Tanggal dan waktu menyusul.

Read More »

TENTANG DESA NONGAN

0 komentar
 
Desa Nongan terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali dengan ketinggian 450 – 500 meter di atas permukaan laut. Jika anda berangkat dari kota Denpasar, maka anda harus menempuh jarak sekitar 60 Kilometer dengan waktu tempuh sekitar 90 menit. Suasana pedesaan yang asri dan sejuk akan langsung terasa ketika anda memasuki desa ini. Jika anda melihat kearah utara dari Desa Nongan, maka keindahan Gunung Agung yang menjulang tinggi akan menjadi pemandangan yang sangat menarik untuk disaksikan. Desa Nongan berbatasan dengan Desa Rendang di sebelah utara, desa Bangbang dan kabupaten Bangli di sebelah Barat, Desa pesaban di Sebelah Selatan, serta desa Sangkaan Gunung (kecamatan Sidemen) di sebelah timur.
Sektor pertanian dan perkebunan di desa Nongan didominasi oleh tanaman Salak Bali, Kelapa, Padi, dan umbi-umbian. Di sektor Industri, masyarakat kebanyakan membuka usaha di bidang Jajanan tradisional, dan Jasa. Hubungan antar masyarakat yang begitu erat dapat disaksikan melalui kegiatan sehari-hari seperti olahraga sore bersama, gotong royong, dan saling tolong-menolong ketika ada tetangga yang membutuhkan.
Ada beberapa pendapat mengenai asal mula desa ini dinamakan “Nongan”. Menurut pernyataan para tokoh desa dan masyarakat desa Nongan dan dengan disertainya bukti-bukti tulisan berupa babad, silsilah keluarga atau keturunan, prasasti dan tulisan yang berupa penelitian yang ada hubungannya dengan desa pakeraman Nongan, maka sejarah desa Nongan dapat dijabarkan sebagai berikut:
Seperti yang tertulis pada babad dalem tarukan, sekitar tahun 1399 Masehi, si debelah timur Nongan terdapat desa yang bernama desa Kwanji Kuna.  Disana ada seorang penglisngsir(tetua  desa) keturunan dalem tarukan yang bernama Ni Gusti Luh Kwanji bersama dengan keponakan beliau yang bernama I Gusti Gede Sekar yang menjaga wilayah tersebut. Selanjutnya diceritakan I Gusti Gede Sekar pergi dari Kwanji dan tinggal di banjar Sekar Nongan.
Prasasti pande Besi Gujaga yang dicetuskan oleh raja gelgel pada hari jumat Kliwon wuku watugunung tahun saka 1327/1405 Masehi di wilayah desa Nongan sudah ada kehidupan masyarakat yang telah hidup atau tinggal di wilayah utara Nongan sampai Peringalot Rendang yang wilayahnya dinamai Bujaga. Berdasarkan prasasti tersebut di wilayah Bujaga pada saat itu terdapat seorang penglingsir yang berkuasa yaitu I Bendesha Adat Bujaga.
Diperkirakan sebelum tahun 1779 Masehi, di wilayah Nongan sudah mempunyai seorang raja yang bernama I Gusti Nyoman Rai yang diperintahkan olah I Gusti Nengah Sibetan yang mewakili raja Karangasem bagiab Barat bukit yang tinggal di desa Selat akan menguasai desa Nongan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peninggalan berupa tulisan di Gandawari Bale Pelik di Merajan Raja Nongan bertepatan dengan dimulainya upacara “Ngenteg Linggih”. Diasana tertulis angka tahun 1779 Masehi.
Pada tulisan “Sekelumit Sejarah Keturunan Dari Lie Sing Wat” dikatakan sekitar tahun 1824 Masehi di desa Nongan sudah ada warga keturunan TiongHoa dari Lie Sing Wat yang diperintah oleh raja Karangasem untuk membantu Raja Nongan I Gusti Nyoman Rai menjaga batas wilayah Karangasem. Hal ini diperkuat oleh penelitian Sugi Lanus yang yang membicarakan tentang keturunan dari Lie Sing Wat di Nongan yang selanjutnya berkembang menjadi Masyarakat keturunan Tiong Hoa di Desa Lampu dan Kembang Sari, Kabupaten Bangli.
Berdasarkan penuturan penglingsir di wilayah Desa yang dari dulu telah tertanam kepercayaan turun temurun tentang “Nongan”, Nongan berasal dari kata “Neng” yang berarti tinggal/diam, kosong, yang telah digarap atau belum pernah digarap. “Nengan” yang berarti tanah/wilayah yang kosong/ belum digarap. Oleh karena itu, dipercayai bahwa wilayah desa Nongan tidak ada yang memiliki batas kerajaan atau perebutan wilayah diantara kerajaan karangasem, Klungkung, dan Bangli.
Ketut Adi Wiguna di dalam Thesisnya membicarakan tentang “Nongan”. Dikatakan bahwa kata Nongan berasal dari kata “Naung” yang memperoleh akhiran “-an” menjadi “Naungan ” yang berarti mendapat pengayoman. Lama kelamaan , kata Nanungan berubah menjadi “Nongan” dikarenakan suara ‘a’ dan ‘o’ persandian suaranya menjadi ‘o’. Hal ini berkaitan dengan adanya yadnya/upacara “Penaung Bayu” di Pura Besakih, upacara yang bertujuan untuk memohon perlindungan terhadap Ida sang hyang Widhi Wasa agar memperoleh Kesejahteraan. Oleh karena itu, benar-benar wilayah desa Nongan gemah ripah loh jinawi menyebabkan warga desanya aman dan tentram di Desa Nongan.
Pendapat lain dari tim Balai Arkeologi Denpasar pada tahun 1994-1995 saat mempelajari prasasti berbahasa Jawa Kuno yang ada di merajan Agung Banjar Sekar Desa Nongan yaitu prasasti 553 ‘Landih A’ yang juga disebut ‘Nongan A’ yang dicetuskan oleh raja Jaya saka tahun saka 1055-1073,  dan prasasti ‘Landih B’ yang dicetuskan oleh Raja Jaya Pangus tahun saka 1103 menjelaskan tentang warga Desa Nongan. Diawali dari silsilah beberapa warga desa Landih Kabupaten Bangli dikarenakan ada perubahan, lalu pergi dan menemukan wilayah kosong, sepi tak berpenghuni.  Dikarenakan tempat tersebut sangat gemah ripah , maka semua bermukim dan membangun tempat tinggal baru. Untuk memperingati tentang wilayah disana, lalu disetujui wilayah tersebut dinamai Nongan.
Banyak masyarakat yang menyatakan bahwa silsilah desa Nongan berkaitan dengan kisah Mayadenawa. Dikatakan saat Mayadenawa menguasai gunung Tohlangkir atau Gunung Agung, ada peperangan antara patih-patih Mayadenawa dengan patih-patih para dewa yang dipimpin oleh Dewa Indra. Peperangan ini disebabkan karena Mayadenawa tidak mengizinkan rakyat Bali membuat upacara Agama dan menghaturkan sembah kepada para dewata. Peperangannya terdahulu terjadi di bagian tenggara bawah Gunung Agung  yang sekarang disebut dengan Batu Sesa. Peperangannya berlangsung sangat lama sampai berpindah ke bagian barat dan tempat tersebut dinamai Peringalot. Prajurit Mayadenawa menyerah lalu berlari ke bagian selatan. Dikarenakan semua kelelahan, peperangan pun diakhiri. Akhirnya keadaan menjadi sepi, tenang, dan kosong. Untuk memperingati keadaan sepi dan tenang, masyarakat lalu memberi nama tempat tersebut untuk dijadikan nama desa, yaitu Nongan.
Desa pakraman ini dibagun atas dasar Ikhlas, Musyawarah mufakat, suka, duka selalu bersama (segilik seguluk salunglung sabayantaka) oleh warga dari 15 banjar adat masing-masing sebagai penyungsung (pemikul beban) 3 pura dalem yaitu pura dalem segah, pura dalem kupa, dan Pura Dalem Nongan. Pura Dalem Segah  disungsung oleh 2 Banjar adat yaitu Br Segah Kaja dan Br. Segah Kelod. Pura dalem Kupa disungsung oleh 4 banjar adat yaitu Banjar Manggaan, Ambengan, Pande dan Bujaga. Dan Pura dalem Nongan disungsung oleh oleh 9 banjar adat, yaitu Banjar Nonga Kaler, banjar Bucu, Bukian, Sekar, Sigar, Tengah, Saren Kaler, Saren Tengah, dan Saren Kelod.
Saat ini, secara dinas, desa Nongan terdiri dari 14 Banjar adat yaitu Segah Kaja, Segah Kelod, Manggan, Ambengan, Pande, Bujaga, Nongan Kaler, Bucu, Bukian, Sekar, Sigar, Tengah, Saren Kaler, Saren Tengah dan Saren Kelod. Namun secara Adat, Banjar Segah Kaja dan Segah Kelod berada di luar Desa Pakeraman Nongan.


Read More »

10 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi Di Karangasem Bali

1 komentar
Kabupaten yang dijuluki sebagai “bumi magibung” ini memiliki berbagai tempat wisata dengan keunikannya tersendiri, baik itu wisata alam, kuliner, tradisi dan budaya, maupun wisata sejarahnya. Berikut kami sajikan 10 tempat wisata yang terkenal yang ada di kabupaten karangasem.
1. Menikmati Sunrise dan Sunset Dalam Satu Tempat
Jika Anda ingin menikmati indahnya suasana matahari terbit (sunrise) dan matahari tenggelam (sunset) dalam satu tempat, maka datanglah ke Pantai Candidasa. Pemandangan sunset di pantai candidasa terlihat lebih menarik karena matahari terlihat lebih bulat dan terbenam di antara bukit dan perairan Candidasa. Sangat cocok dijadikan objek fotografi atau sekedar ber-selfi dengan background sunrise pantai Candidasa. Selain memiliki pemandangan alam yang begitu mempesona, Candi Dasa memiliki beberapa daratan kecil yang unik di lepas pantai yang diberi nama Gili Biaha dan Gili Mempang.
Pantai Candidasa
Pemandangan pantai Candidasa di siang hari 
2. Menikmati Indahnya Laut Dari Atas Perbukitan
Bosan dengan suasana perkotaan yang super sibuk dan bising? Silahkan coba menikmati alam perbukitan di Bukit Asah. Alam bukit Asah menyuguhkan pemandangan yang sungguh indah yang merupakan perpaduan antara keindahan laut dan keindahan perbukitannya. Di sini Anda bisa melakukan kegiatan kemah untuk menikmati suasana malam dan indahnya surise dari atas perbukitan.
objek Wisata Bukit Asah Karangasem Bali
Bukit Asah
Silahkan baca: Tempat Wisata Bukit Asah.
3. Adu nyali Anda di Sungai telaga Waja
Ingin uji nyali dengan wisata adventure? Silahkan coba main rafting di Sungai Telaga Waja. Lumayan lho, dua jam perjalanan, dijamin Anda akan puas berpetualang. Sepanjang sungai anda akan disuguhi pemandangan alam yang alami dan indah. Di sini Anda akan dapat bonus menikmati indahnya air terjun Telaga Waja yang siap memanjakan mata Anda.
Air terjun telaga waja
Air Terjun Telaga Waja
4. Mendaki Gunung Tertinggi di Bali
Masih ingin berpetualang? Coba injakan kaki Anda di puncak tertinggi di Bali. Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Pulau Bali (3021 m). Untuk mencapai puncaknya bisa melalui jalur Pura Besakih atau jalur Pura Pasar Agung.
Pura Pasar Agung
Pura Pasar Agung di Gunung Agung
5. Menikmati Suasana Pedesaan yang Ramah Tamah
Ingin menikmati suasana pedesaan di bali timur? Coba datang ke Desa Sangkan Gunung dan rasakan keramah tamahan penduduknya. Tidak hanya disajikan dengan alam pedesaan dengan aktivitas penduduknya, juga akan disajikan keindahan alamnya dengan Gunung Agung sebagai backgroundnya.


Suasana siang hari di Banjar Dukuh
Suasana siang hari di Banjar Dukuh
6. Wisata Sejarah Di Taman Ujung dan Taman Tirta Gangga
Kabupaten Karangasem memiliki dua tempat wisata bersejarah yang sudah terkenal sampai ke mancanegara yakni Taman Ujung dan Taman Tirta Gangga. Kedua taman air ini dibangun oleh Raja Karangasem. Tidak hanya terkenal akan keindahannya tetapi kental akan nilai historinya.
Taman Ujung Karangasem Bali
Taman Ujung Karangasem
Taman Tirta Gangga
Taman Tirta Gangga
7. Menikmati Eksotisnya Pantai Virgin
Ingin menikmati suasana pantai baru? Datanglah ke Pantai Perasi atau lebih dikenal dengan nama Pantai Virgin. Sesuai dengan namanya pantai ini benar-benar masih “perawan” dan masih alami yang terletak di balik indahnya Bukit Asah.
Tempat Wisata Pantai Perasi (Virgin Beach) Bali
Pantai Virgin
8. Menikamti Bawah Laut di Pantai Padang Bay
Masih penasaran dengan suasana bawah laut? Silahkan datang ke pantai padang bay. Tidak hanya disuguhkan keindahan pantainya, juga akan disuguhkan keindahan alam bawah lautnya. Melalui jasa penyewaan alat-alat selam Anda akan disuguhkan pemandangan alam bawah laut yang indah.
Tempat Wisata Pantai Padang Bai Karangasem
Pantai Padang Bai
9. Menatap Perbukitan, Persawahan, Lembah dan Panorama Laut Dalam Satu Tempat.
Bosan dengan laut? Kembali lagi ke darat. Silahkan nikmati indahnya alam perbukitan, persawahan yang terasering, lembah menghijau dan lautnya yang membiru di Bukit Jambul.
Tempat Wisata Bukit Jambul Karangasem Bali
Pemandangan di bukit jambul dengan sawah dan perbukitannya
10. Pura Terbesar Di Bali
Pulau Bali mendapat julukan “pulau seribu pura” karena hampir setiap banjar terdapat sebuah pura atau lebih, dan pura terbesar yang ada di Bali berada di Kabupaten Karangasem, yakni Pura Besakih.
Pura Besakih
Pura Besakih
Selain 10 tempat wisata yang disebutkan di atas, masih ada banyak tempat wisata di kabupaten karangasem yang unik dan belum terekspose keluar. Nanti akan kami posting kembali sebagai bahan rujukan dalam menikmati liburan Anda ke Bali khususnya di Bali Timur.

Read More »

PETA NONGAN